Minggu, 27 November 2011

La Masia, Rumah Batu Calon Bintang Sepakbola

SiteMap : Home » » La Masia, Rumah Batu Calon Bintang Sepakbola



Sebarkan Artikel


Mungkin bukan cuma Barcelona yang mempunyai akademi sepakbola untuk pemain muda, semua klub pasti akademi sepak bola untuk para pemain muda nya. Ajax, AC Milan dan Manchester United pun mempunyai akademi sepakbola yang hebat dalam menghasilkan pemain - pemain muda yang berbakat. Namun mungkin sekarang cuma La Masia yang paling konsisten menghasilkan pemain muda yang berbakat dan mereka semua di didik untuk menghasilkan satu tujuan filosofi Barcelona yaitu 'Keindahan'.

Markas La Masia di tempat bangunan yang berasal dari abad ke 18, sebuah rumah bekas peternakan yang terletak di bawah bayangan stadion Camp Nou. Akademi ini mulai berjalan sejak 26 September dan diresmikan sebagai pusat pelatihan tim junior Barcelona pada oktober 1979, La Masia menjadi salah satu kamp paling lengkap dan ideal untuk talenta muda yang berbakat. sampai sekarang La Masia telah menghasilkan hampir 500 pemain muda yang memilik talenta luar biasa di sepakbola. Mungkin tidak semuanya berhasil di Barcelona ( Senior ) namun mereka tersebar luas di seluruh klub di Eropa dan menjadi pemain andalan di klub nya masing - masing. contoh nya mungkin fabregas (Arsenal), Reina ( Liverpool ), Arteta ( Everton ) dan masih banyak lagi.

La Masia terdiri dari 15 tim, 290 pemain dan 110 pegawai. Dari 290 pemain itu 90 % nya berasal dari Spanyol dan 50 % nya adalah putra asli Catalan.
Kegiatan di La Masia di mulai jam 7 pagi dengan kelas sekolah seperti sekolah umum. Tentu nya selain dilatih sepakbola yang baik, para pemuda ini harus dilatih pendidikan formal nya juga. Mereka sekolah sampai jam makan siang setelah itu break dan di lanjutkan dengan belajar individu selama selama dua setengah jam. Tepat jm 6 sore barulah mereka latihan sepakbola di kamp latihan Saint Jan Despi. Jam 9 malam mereka akan makan malam bersama dan jm 11.30 malam lampu asrama akan di matikan dan mereka harus beristirahat.

Di usia yang sudah 30 tahunan La Masia tetap konsisten setiap musim nya memberikan pemain - pemain muda potensial untuk di promosikan ke tim Barcelona senior. Semua nya sudah di bekali dengan satu dasar sepakbola di La Masia yaitu keindahan. Pep Guardiola, pelatih Barcelona saat ini yang juga almunus La Masia pernah berkata 'Masuk ke La Masia seperti masuk ke awal dunia mimpi, setelah lulus dari sana baru lah kita harus melanjutkan mimpi itu, mimpi yang sangat indah'. Sedangkan menurut Leo Messi yang mungkin menjadi lulusan terbaik La Masia sepanjang masa, ' Di La Masia kami tidak dilatih sepakbola untuk menang, kami dilatih untuk mengembangkan bakat kami, mengembangkan dengan keindahan'
Ya Guardiola, Messi adalah salah satu contoh lulusan La Masia yang berhasil melanjutkan mimpi nya dengan keindahan. Xavi, Iniesta, Puyol, Pedro, Busquet ( ayah nya Carles Busquet adalah mantan kiper Barcelona di era 90'an akhir dan juga lulusan La Masia), Pique, Bojan, Valdes pun sekarang sedang melanjutkan mimpi mereka secara indah. Mungkin kalo di sebutkan satu- satu lulusan La Masia yang berhasil sejak dulu akan sangat banyak. Nama La Masia semakin harum setelah Messi, Xavi dan Iniesta masuk dalam calon pemain terbaik dunia, baru kali ini ada 3 sekaligus pemain dari lulusan akedemi yang sama masuk dalam calon pemain terbaik dunia. Ini bisa dibilang juga kemenangan filosofi indah La Masia.



Saya akan sedikit berbagi cerita singkat tentang masa awal 3 Calon pemain terbaik dunia ( akhir nya Leo Messi yang terpilih menjadi pemain terbaik dunia 2010) ini di La Masia dan bonus nya cerita singkat pelatih Pep Guardiola dan Kapten Carles Puyol.

- Leo Messi
Sejak umur 5 tahun Messi sudah mempunyai skill yang di atas rata2 pemain seusia dia, bermain untuk klub Newell's Old Boys dari tahun 1995 - 2000. Namun saat kecil dia mengalami masalah dengan hormon nya sampai klub nya tidak mampu lagi membiayai biaya terapi hormon untuk nya. Bakat nya yang luar biasa tercium oleh Barcelona, Barcelona pun mengajak nya untuk ke Catalan dan akan membantu nya untuk terapi hormon. Akhir nya Messi menimba ilmu di La Masia sejak tahun 2000 ( 13 tahun ) pelatih Barcelona B saat itu Carles Rexach berkata ' saya hanya butuh waktu 10 menit saat pertama melihat dia bermain untuk meyakinkan kalo dia akan menjadi pemain besar dan terbaik di dunia'. Di La Masia pun Messi sudah menjadi andalan untuk mencetak goal, aksi menggiring bola nya membuat media2 di Spanyol mulai membandingkan dengan Maradona. Cukup 4 tahun waktu Messi di La Masia sampai dia di promosikan ke tim senior Barcelona dan sampai sekarang menjelma menjadi pemain terbaik di dunia. Dan saya beruntung menjadi salah satu saksi goal pertama Messi untuk tim Barcelona Senior saat melawan Albacete tanggal 1 May musim 2004 - 05 saat usia nya masih 17 tahun dan masih memakai nomor punggung 30. Mungkin kalo dia tetap berada di Argentina dia belum tentu menjadi pemain besar seperti sekarang. La Masia memang tempat yang pas untuk dia.

Leo Messi
- Xavi Hernandez
Seperti orang Catalan lain nya yang ingin anak nya menjadi pemain Barcelona, kedua orang tua Xavi memasukan dia ke La Masia sejak 1991 ( umur 11 tahun ). Namun saat tes pertama masuk ke La Masia dia tampil buruk dan di perjalanan pulang dia sedih karena takut tidak di terima masuk ke La Masia. Namun bakat nya yang luar biasa tetap membuat nya masuk La Masia. Dia awal nya bercita2 ingin menjadi penyerang karena ingin di ingat orang banyak setelah mencetak goal, namun tim pelatih La Masia punya rencana lain untuk nya. Dengan skill menguasai bola yang bagus dan Xavi kurang memiliki kecepatan untuk menjadi penyerang akhir nya dia di tempat kan sebagai playmaker dan ternyata disitu lah posisi ideal bagi nya. Dia pun menjelma menjadi Playmaker yang tangguh dan terkenal di La Masia. Saat di promosikan ke Barcelona senior dia sempat di goda oleh Ac Milan dengan bayaran 4x lipat dari yang di terima di Barcelona. Sang ayah sangat tertarik dengan tawaran itu, namun ibu nya mengancam kalo sang ayah menerima tawaran Ac Milan maka dia akan minta di ceraikan. Dan akhirnya Xavi tetap di Barcelona sampai sekarang. Entah apa jadi nya kalo saat itu sang ayah tetap menerima pinangan Ac Milan

Xavi Hernandez
- Andres Iniesta
Dia bukanlan putra asli catalan, dia juga awal nya belajar sepakbola di klub kota kelahiran nya Albacete 1994–1996, bakat nya tercium oleh La Masia sehinga mereka menawarkan nya untuk pidah ke La Masia. Awalnya dia takut untuk pindah karena tidak ingin jauh dari kedua orang tuanya. Namun orang tuanya mengatakan kalau dia ingin menjadi pemain besar dia harus ke Barcelona. Akhir nya 1996 ( 12 tahun ) Iniesta pindah ke La Masia dan disana dia menjadi kapten saat menjadi juara kejuaraan Nike u-15 dan menjadi pemain terbaik. Saat itu Pep memberikannya Jerey Barcelona nya dan ditanda tangani 'untuk pemain terbaik yg pernah saya lihat' dan Pep adalah idola Iniesta sejak kecil. Sejak di La Masia Iniesta juga rajin mencetak goal selain memberi assist kepada striker. Itulah salah satu kelebihan nya yang sangat di sukai oleh staff pelatih di La Masia. Setelah 6 tahun di gembleng di La Masia, tahun 2002 iniesta di promosikan ke tim utama dan menjadi tandem yang sepadan untuk xavi di lini tengah Barcelona maupun timnas Spanyol sampai sekarang. Dan mungkin dia di takdirkan untuk mebuat goal penting dalam karir nya seperti goal nya ke gawang Chelsea di semifinal liga champions tahun 2008/2009 dan tentu nya goal nya ke gawang Belanda di final piala dunia 2010.

Andres Iniesta

- Carles Puyol
Putra asli Catalan dan bergabung di La Masia sejak tahun 1996. Awalnya di La Masia dia adalah seorang bek kanan yang sangat tangguh dan rajin membantu penyerangan, dia salah satu pemain di La Masia yang mempunyai fisik yang luar biasa di angkatan nya menurut data resmi dari La Masia. 3 tahun cukup membuat nya semakin matang dan di promosikan ke Barcelona senior, dia pun tetap melanjutkan karir nya sebagai bek kanan, sampai akhir nya Frank Rijkard mengubah posisi nya menjadi bek tengah dan dengan aksi heroik nya di lapangan sampai sekarang Puyol bisa di bilang simbol pemimpin dan kekohan benteng bangsa Catalan.

Carles Puyol

- Pep Guardiola
Mungkin setelah Johan Cruyff dia adalah calon legenda Barcelona selanjut nya, bukan hanya karena prestasi nya sebagai pemain di Barcelona tapi sebagai pelatih di La Masia ( Barcelona B ) dan sekarang di Barcelona senior. tak heran kalo sejak dia melatih Barcelona, Barcelona semakin di isi oleh alumni2 La Masia karena dia sudah mengenal para pemain terbaik di La Masia dan di promosikan ke Barcelona senior. Dia mulai masuk ke La Masia sejak 1984 ( umur 12 tahun ) dan tahun 1990 di promosikan ke tim Barcelona senior. Dia salah satu pemain kesukaan Johan Cruyff tak heran tak lama sejak bergabung di tim senior dia selalu menjadi pemain inti dan sejak Bakero pensiun dia menjadi kapten Barcelona. Di era kepelatihan nya sekarang Barcelona sangat menikmati keindahan dan kejayaan tim nya bersama para alumnus La Masia di dalam nya.

Pep Guardiola bersama lulusan La Masia angkatan nya Guilermo Amor dan Sergi Berjuan

Itulah cerita singkat La Masia yang saya ketahui, permainan cantik Barcelona yang selama ini kita nikmati berawal dari La Masia. Suatu tempat yang sangat luar biasa. Tempat yang menjadi idaman semua talenta muda di dunia untuk berlatih sepak bola. Mungkin kalo saja akademi sepakbola bisa menjadi salah satu dari 7 keajaiban di dunia, La Masia pasti masuk ke dalam nya. Tahun 2012 La Masia akan pidah tempat ke tempat yang jauh lebih modern, namun bangunan kono itu itu akan tetap menjadi saksi bisu lahir nya sebuah keindahan untuk sepakbola. Dan di tempat yang baru nanti semoga keindahan itu akan tetap terlahir. Visca Barca!
Sumber: Google, Wilkipedia, www.fcbarcelona.cat dan beberapa tulisan yang saya baca

Photo Gallery La Masia





Zacharie Lionel Enguene Onana
Dia mungkin sekarang bukan siapa - siapa, tapi di Catalan dan La Masia dia dipercaya akan menjadi penerus era keindahan dari La Masia. Pemuda Kamerun kelahiran 1996 di sebut - sebut sebagai penerus Samuel Eto'o

Zacharie Lionel Enguene Onana


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Postingan Terkait Lainnya: