Selasa, 01 November 2011

KBRI di Swiss Ragukan Kredibilitas "New7Wonders" ,Hati-hatilah

SiteMap : Home » » KBRI di Swiss Ragukan Kredibilitas "New7Wonders" ,Hati-hatilah



Sebarkan Artikel

Ajakan untuk mengirim SMS agar Pulau Komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, ternyata kurang mendapat dukungan masyarakat. “Walau hanya Rp1 tapi saya nggak mau mengirin. Alasannya, katanya itu nggak jelas, cuma bohong-bohongan,” kata Nindy (20), mahasiswi UNS kepada Timlo.net, Senin (31/10).
http://timlo.net/media/foto/news/bc_1320123049.jpg

Sebelumnya Timlo.net juga memberitakan, bahwa pesan berantai melalui BBM tentang ajakan melalui voting Pulau Komodo menjadi salah satu kandidat 7 keajaiban dunia dinilai menyesatkan dan menuai banyak kecaman di dunia online.  

Nah, Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss di Kota Bern, Djoko Susilo dalam surat elektroniknya, Selasa (1/11) mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati, karena kredibilitas Panitia New7 Wonders (N7W) sangat meragukan. "KBRI Bern meragukan kredibilitas panitia atau yayasan tersebut (New7Wonders --Red), dan mengimbau agar publik di Tanah Air berhati hati," kata Dubes Djoko Susilo.
Seperti diberitakan di media massa belakangan ini, New7 Wonders menyebut Pulau Komodo (di Indonesia)  menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia.  Hal inilah yang kemudian memancing  publik bersimpati untuk mengirim SMS mendukung Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Bukan saja warga biasa, tetapi SMS juga dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat, tokoh serta para artis.
Dubes Djoko Susilo memaparkan, tim dari Jakarta yang dibantu staf KBRI Bern, mengadakan kunjungan ke alamat yang tertulis sebagai kantor Yayasan New7Wonders: H schgasse 8, P.O. Box 1212, 8034 Zurich. “Ternyata kode pos dari alamat yang diberikan tidak sesuai, seharusnya alamat itu adalah: H schgasse," jelasnya.

Bahkan, ketika Tim melakukan pengecekan ke PO Box 1212, 8008 Zurich, di mana terdapat museum Heidi Weber yang diarsiteki oleh Le Corbusier dan selesai dibangun pada tahun 1967, ternyata museum itu hanya buka pada musim panas (Juni, Juli, Agustus) dari pukul 14.00-17.00. "Sebagai yayasan, keberadaan New7Wonders  (N7W) cukup unik. Yayasan ini tak jelas alamatnya, kecuali alamat email-nya, hanya tertulis N7W berdiri di Panama, berbadan hukum Swiss, dan pengacaranya berada di Inggris," tambah Dubes  Djoko Susilo.

Memang, keberadaan
New7 Wonders  sempat mengundang kontroversi. Baru-baru ini setelah diputus pemerintah karena meminta beaya besar, panitia New7 Wonders menggelar vote melalui SMS, setelah sebelumnya melalui akses situs.  Kemudian New7 Wonders menggandeng mantan Wapres Jusuf Kalla untuk mengkampanyekan SMS voting bagi Pulau Komodo agar ditetapkan New7 Wonders sebagai salah satu keajaiban dunia.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Postingan Terkait Lainnya: