SiteMap : Home » OlahRaga » 5 Kelakuan Menyebalkan Materazzi di Lapangan Bola
Follow @CoAd_minSPB
Siapa tak kenal Marco Materazzi? Pasca insiden tandukan Zinadine Zidane, nama Materazzi semakin terkenal. Tak sedikit penggila bola menjadi benci pada pemain berjuluk Matrix ini, lantaran kelakukan menyebalkannya itu. Ternyata sikap menyebalkan Materazzi tidak hanya terjadi dalam insiden tandukkan Zidane. Masih ada yang lainnya. Dan uniknya.com merangkum 5 kelakuan menyebalkan yang dilakukan Matrix di lapangan itu:
1. Matrix vs Cirillo (Februari 2004)
Selepas pertandingan melawan Siena, Materazzi telah berkelahi dengan Bruno Cirillo tanpa sebab. Akibatnya, Matrix dihukum larangan bermain 2 kali. Saat tampil di sebuah acara televisi, Cirillo masih dalam keadaan bibir robek dan mata lebam. “Materazzi melakukan ini padaku. Saya ingin semua orang melihat ini agar tahu bagaimana Materazzi sebenarnya,” ujar Cirillo.
Gelandang Valencia, Juan Pablo Sorin menjadi korban menyebalkan Materazzi berikutnya. Sikut yang dilayangkan dengan sengaja dalam sebuah pertandingan Liga Champion membuat Sorin terjungkal. Beruntung wasit tidak melihat kejadian tersebut, dan Materazzi lolos dari hukuman.
Kelakukan menyebalkan Materazzi yang membuatya paling terkenal adalan di final Piala Dunia 2006, kekita ia ditanduk Zinadine Zidane. Namun saat itu, Materazzi sangat beruntung lantaran Zidane harus diusir wasit dalam lapangan. Zidane marah besar lantaran Materazzi dengan sengaja menghina ibu dan saudari Zidane dengan sebutan pelacur dan teroris.
4. Matrix vs Del Vecchio (Januari 2007)
Untuk kedua kalinya Materazzi ditanduk pemain. Kali ini dilakukan pemain Sampdoria, Gennaro del Vecchio. Diawali saat Del Vecchio berebut bola dengan penjaga gawang Inter Milan, Julio Cesar. Materazzi marah dan mengeluarkan kata-kata tidak menyenangkan yang berunjung tandukan Del Vecchio dan mengakibatkan bibir pemain bertubuh jangkung itu robek.
5. Matrix vs Julio Cruz (Mei 2008)
Saat bertanding partai melawan Siena, Inter membutuhkan gol kemenangan. Secara kebetulan Inter mendapat hadiah penalti dimenit-menit akhir pertandingan. Julio Cruz mendapat kepercayaan menjadi algojo tendangan 12 pas itu. Namun di luar dugaan Materazzi merebut bola dari Cruz dan langsung melakukan eksekusi tendangan penalti.
Source