SiteMap : Home » Animasi » Sebuah Studi, Film Spongebob Tak Cocok untuk Balita
Follow @CoAd_minSPB
Serial kartun terkenal, Spongebob Squarepants, ternyata menuai kontroversi bagi anak-anak. Tayangan tentang spons lucu yang tinggal di bawah laut keluaran Nickelodeon tersebut dianggap membuat anak usia prasekolah sulit memusatkan perhatian. Menurut stasiun berita MSNBC, 12 September 2011, penilaian itu dirangkum dalam sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Pediatrics. Studi tersebut menunjukkan, rentang perhatian anak usia prasekolah pada hal lain jadi kacau setelah menyaksikan kartun Spongebob.
Hal yang sama tidak terjadi jika anak-anak tersebut menyaksikan kartun lain, yang lebih realistis. "Zaman sekarang, anak-anak mulai menonton televisi sejak usia empat bulan. Mereka akhirnya jadi terlalu banyak nonton televisi," tulis Dr. Dimitri Christakis, yang mencatat hasil studi tersebut. Walaupun Akademi Dokter Anak AS menganjutkan supaya anak di bawah usia dua tahun tidak menyaksikan televisi, masih banyak yang berpendapat bahwa menonton televisi diperbolehkan asalkan hanya di saluran pendidikan. Christakis, yang juga seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Seattle, mengungkapkan bahwa kualitas tontonan anak sama pentingnya dengan kuantitasnya.
"Kebanyakan orang tua sekarang terlalu mengkhawatirkan jam yang dihabiskan anak-anak mereka di depan televisi daripada apa mereka tonton. "Hal ini bukan tentang mematikan televisi, melainkan mengubah saluran," kata Christakis.
Tiga Kelompok
Dalam studi tersebut, sekitar 60 anak usia 4 tahun dijadikan obyek penelitian dan dibagi ke dalam tiga kelompok sebelum diberi tes. Kelompok pertama menonton Spongebob selama sembilan menit, kelompok kedua menonton sebuah kartun yang lebih realistis tentang anak usia prasekolah, sementara kelompok ketiga menggambar selama sembilan menit. Hasilnya, kelompok yang menonton Spongebob mendapat nilai paling rendah. Para peneliti berpendapat, otak anak prasekolah belum mampu mencerna segala fantasi dari kartun yang bertempo cepat itu, sehingga hal ini mengacaukan rentang perhatian mereka.
"Hal ini mengkonfirmasi fakta bahwa para orang tua sengaja membuat anak-anak mereka menyaksikan acara bertempo cepat supaya mereka tidak rewel. Yang terjadi adalah, mereka malah menjadi lebih rewel begitu televisi dimatikan," kata Christakis.
Pihak Nickelodeon menyatakan bahwa Spongebob memang tidak ditujukan untuk anak usia prasekolah, melainkan untuk yang berumur mulai dari enam hingga sebelas tahun. Kartun yang ditujukan untuk anak usia prasekolah, misalnya, adalah Dora The Explorer.
"Mungkin langkah berikutnya yang bisa diambil adalah mencoba mengira-ngira selama apa efek negatif Spongebob bisa bertahan," kata Rachel Barr, psikolog dari Georgetown University.
Melalui penelitian yang pernah dilakukannya, terungkap pula bahwa acara yang tidak ditujukan untuk anak prasekolah akan menimbulkan efek buruk jika ditonton oleh anak prasekolah.
Source
Postingan Terkait Lainnya:
Animasi
- 5 Hal yang terinspirasi dari komik Donald Duck
- Telusuri Proses Pembuatan Animasi "Shaun The Sheep"
- 5 Tokoh Terkuat di Seri Game Resident Evil
- Karakter Angry Birds terkena virus hingga menjadi zombie
- Animasi Buatan Indonesia, Berkualitas Hollywood
- Fakta menarik tentang Mario Bros
- Jika Manusia Tidak Berkuasa Lagi di Bumi
- Red Mist, Episode Terlarang Spongebob SquarePants
- Para Tokoh Animasi Terkenal Yang Jadi Zombie
- Sejarah dari animasi SpongeBob
- Dragon Ball Era 3D
- Macam-macam Desain Kostum Spiderman
- 7 Animasi Terpopuler di Negeri Jepang Saat Ini
- Film Kartun Sadis dan Kasar Yang Sering Ditonton Anak-anak
- Komik Edisi Nobita Membunuh Doraemon
- Seputar Dunia Hentai
- 15 Film Animasi 3D Terbaik dan Terlaris Sampai Saat Ini
- Jenis-Jenis Alien yang Pernah Terlihat di Bumi
- Komik Nyeleneh, Bruce Lee Sang Pahlawan "Piktor"
- 7 Dosa besar dalam animasi Sponge Bob
- Superhero Dunia dari Kacamata Indonesia
- Karakter tokoh-tokoh Putri Disney
- Film animasi dan proses pembuatannya
- 5 Adegan Paling Diingat dari Komik Kung Fu Boy
- 5 Intro Paling Dikenang Dari Kartun Tahun 90an