Sejarah Operasi Katup Mitral Jantung Quote:
Operasi pertama penggantian katup mitral dengan prosthesis dilakukan oleh Starr pada tahun 1960. Ini merupakan langkah maju penanganan kasus kelainan katup yang sebelumnya hanya diatasi dengan obat-obatan. Teknik mitral valve repair (MV repair) yang lebih maju dimulai pada tahun 1970-an oleh Carpentier dan Duran.
Teknik pembedahan katup mitral yang saat ini sering digunakan untuk mengoreksi kelainan katup mitral, yaitu: MV repair (memperbaiki katup) dan mitral valve replacement (mengganti dengan prosthesis, baik katup mekanikal atau bioprosthesis). Masing-masing prosedur memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan indikasi yang juga berbeda. |
Quote:
Pada kebanyakan kasus, MV repair menjadi pilihan penting, ketika kelainan katup memungkinkan untuk dilakukan repair dengan kemampuan spesialis bedah yang memadai. Repair katup saat ini menjadi pilihan utama pada 70%-90% kasus yang didominasi oleh MR karena penyakit degeneratif.
Keunggulan MV repair telah banyak diakui, meliputi bentuk geometri bilik kiri jantung yang tetap terjaga secara anatomis, tidak menggunakan antikoagulan lama, sehingga terhindar dari komplikasinya. Juga berkurangnya risiko endocarditis (infeksi pada jantung) serta durabilitas atau kestabilan jangka panjang yang baik.
Tingkat mortalitas (kematian) pasien yang menjalani operasi mitral di bawah 5%. Risiko akan bertambah bila pasien datang dalam keadaan lanjut. Pasca operasi, pasien akan dirawat di Intensive Care Unit (ICU) selama 1-2 hari. Setelah itu pasien akan dipindahkan di ruang rawat biasa. Rata-rata lama perawatan sekitar 7-10 hari. |
Quote:
Pasien yang menjalani penggantian katup dengan katup mekanikal, harus mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup, sedangkan untuk katup bioprothesis biasanya hanya diwajibkan minum obat selama 3 bulan. Angka ketahanan pada katup mekanikal biasanya lebih lama dibandingkan dengan katup bioprothesis.
Setelah pasien pulang ke rumah, dianjurkan melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memeriksakan darah dan menyesuaikan dosis obat yang akan diminum. Setelah proses operasi dijalani, biasanya pasien dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Produktivitas dan kualitas hidup dapat meningkat. |
|